Kota Surakarta sering disebut dengan Solo, sebuah kota besar di Jawa Tengah. Dengan timur Kota Solo terdapat sungai Bengawan Solo, Wilayah metropolitannya terdiri dari Kota Surakarta. Surakarta menjadi tempat lahirnya Presiden Indonesia, periode 2014-2024 yaitu Joko Widodo. Putranya yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. Mantan Presiden ini menjadi sebagai Wali Kota Surakarta dari tahun 2005 hingga 2012, dan Gibran Rakabuming Raka dari tahun 2021 hingga 2024.
Wilayah Surakarta merupakan bagian dari Kerajaan Mataram, dan saat itu disekitar wilayah kota Surakarta terlihat sebuah desa bernama Wulayu. Seperti dibuktikan oleh sebuah piagam feri, yang dikeluarkan oleh Balitung di tahun 904 M. Pada abad ke 18, desa ini berubah nama menjadi Sala, nama ini berasal dari pohon sala. Karena dianggap sulit diucapkan oleh orang Belanda, nama ini kemudian berubah menjadi Solo.
SEJARAH BUDAYA KOTA SURAKARTA
Sejarah Surakarta dimulai pada pertengahan abad ke-18, di tahun 1745. Kota ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II, Sebelumnya, pusat kerajaan Mataram berada di Kartasura. Pemindahan ini dilakukan karena situasi politik yang tidak stabil, Surakarta dipilih karena letaknya yang subur dan strategis untuk pertanian. Sebagai pusat kerajaan, Surakarta menjadi pusat kebudayaan Jawa. Banyak tradisi dan seni, seperti batik, tari, dan gamelan yang berkembang maju disini. Istana Surakarta dikenal sebagai Keraton kasunan Surakarta, menjadi simbol kekuasaan dan budaya Jawa.
Keraton memiliki beragam jenis upacara adat dan perayaan kebudayaan yang dilakukan sampai sekarang. Pada abad ke-18 dan ke-19, Surakarta mengalami pengaruh besar dari kolonialisme Belanda. Walaupun Keraton menjadi pusat budaya, banyak kekuasaan politik yang berpindah tangan pemerintah kolonial. Pada tahun 1812, terjadi perikatan antara Belanda dan Sultan yang mengakibatkan kehilangan beberapa kuasanya. Surakarta menjadi pusat pergerakan, di masa periode perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kota ini menyaksikan berbagai pertempuran dan proklamasi kemerdekaan yang bersejarah.
Pada tahun 1945, kota ini menjadi peran aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan. Setelah merdeka, Surakarta menjadi kota yang kaya akan budaya dan sejarah. Pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan pariwisata semakin maju. Kota ini dikenal sebagai kota batik dan sering menjadi tuan rumah berbagai festival budaya, seperti Festival Solo. Kota ini memiliki berbagai atraksi wisata, termasuk pasar tradisional, kuliner khas, dan pertunjukan seni yang menggambarkan warisan budaya yang besar. Sehingga menjadi tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan domestik dan internasional.
DAYA TARIK DARI KOTA SURAKARTA YANG PERLU KAMU KETAHUI
Surakarta yang dikenal dengan Solo , kota yang memiliki nilai sejarah dan budaya. Di bawah ini daya tarik utama yang membuat Surakarta menjadi destinasi yang menarik:
- Keraton Kasunanan Surakarta
Keraton ini menjadi pusat pemerintah dan budaya Jawa. Pengunjung bisa menjelajahi arsitektur megah yang mempunyai koleksi sejarah, dengan menyaksikan pertunjukan seni tradisional yang sering diadakan di keraton.
- Batik Surakarta
Surakarta dikenal dengan pusat batik. Pasar Klewer sebuah tempat yang baik untuk membeli batik, dengan berbagai jenis dan kualitas. Studio juga menyajikan workshop batik untuk yang ingin belajar langsung.
- Tari dan Musik Tradisional
Surakarta memiliki berbagai pertunjukan seni, seperti tari klasik Jawa dan pertunjukan gamelan. Banyak acara dan festival yang menampilkan seni tradisional ini, sehingga memberikan pengunjung untuk menikmati keindahan budaya lokal.
- Pasar Tradisional
Surakarta mempunyai beberapa pasar tradisional yang hidup dan menarik, seperti Pasar Gede dan Pasar Klewer. Pelancong bisa merasakan suasana lokal, mencicipi makanan, dan membeli barang unik.
- Taman Balekambang
Taman ini sering digunakan untuk rekreasi, sehingga cocok untuk dijadikan tempat bersantai.
- Kuliner Khas
Kota ini menjadi terkenal dengan sajian kuliner yang lezat. Berikut jenis makanan khas yang wajib dicoba di Surakarta:
- Nasi Liwet
- Serabi
- Sate Buntel
- Timlo
- Tahu Kupat
- Bubur Ayam
- Lentog Tahu
- Klepon
Kuliner khas Surakarta menyajikan berbagai cita rasa yang memanjakan lidah. Mulai dari hidangan utama yang mengenyangkan hingga camilan manis, setiap sajian mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi kota ini.
- Museum dan Situs Sejarah
Surakarta memiliki berbagai museum dan situs bersejarah seperti Museum Radya Pustaka yang menyimpan sejarah budaya Jawa. Candi Cetho dan Candi Sukuh juga bisa dijelajahi.
-
Festival Budaya
kota ini sering mengadakan festival budaya solo dan festival Batik. Dengan menampilkan pertunjukan seni, pameran, dan kegiatan budaya yang melibatkan masyarakat lokal.
Surakarta, dengan perpaduan budaya, sejarah, dan kuliner yang melimpah, memberikan pengalaman istimewa bagi setiap pengunjung. Kota ini bukan hanya lokasi untuk menikmati keindahan dan warisan budayanya, tetapi juga kesempatan untuk merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa yang ramah dan bersahabat.
Baca Juga: Virtual Private Network VPN Penghubung Jaringan Internet