Banjarmasin yang merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, dikenal sebagai daerah yang memiliki warisan sejarah dan budaya yang melimpah. Terletak di daerah yang dikenal sebagai Kota Seribu Sungai, Banjarmasin telah menjadi pusat perdagangan dan pertemuan berbagai budaya selama berabad-abad. Sejarahnya dimulai pada abad ke-14, ketika daerah ini dikenal sebagai kerajaan Banjar. Kerajaan ini memainkan peran penting dalam jalur perdagangan antara Jawa, Maluku, dan wilayah Asia Tenggara. Di abad ke-16, Banjarmasin maju dengan cepat menjadi tempat perdagangan dan pelabuhan. Letaknya yang strategis di tepi sungai memungkinkan para pedagang dari berbagai daerah untuk bertransaksi. Kerajaan Banjar juga memiliki hubungan diplomatik dengan berbagai kerajaan di Nusantara dan negara asing, termasuk Tiongkok. Pada tahun 1770, Belanda mulai mengambil alih kendali atas Banjarmasin, yang menyebabkan terjadinya perlawanan dari masyarakat lokal. Meskipun Belanda berhasil menguasai daerah tersebut, mereka juga terpaksa beradaptasi dengan budaya lokal yang kaya. Peristiwa-peristiwa ini membentuk karakter sebagai kota yang beraneka ragam.
Setelah periode penjajahan berakhir, Banjarmasin mengalami berbagai perubahan, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur dan pemerintahan. Di era kemerdekaan, kota ini ditunjukkan sebagai pusat pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan. Kota ini semakin tumbuh menjadi pusat ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan di Kalimantan. Seiring dengan kemajuan zaman, kota ini telah bertransformasi menjadi pusat pertemuan berbagai etnis dan budaya. Selain suku Banjar, terdapat suku Dayak, Melayu, dan Tionghoa yang masing-masing memiliki tradisi dan nilai-nilai yang unik. Keanekaragaman ini terbukti dalam aspek kehidupan, seperti seni, kuliner, dan perayaan.
BANJARMASIN DENGAN ADAT DAN TRADISI BUDAYA DI KALIMANTAN
Keberagaman budaya Banjarmasin juga tercermin dalam berbagai festival dan tradisi. Salah satu yang paling terkenal adalah Festival Panggung Budaya Banjar, di mana masyarakat dari berbagai latar belakang berkumpul untuk merayakan seni dan budaya mereka. Ritual tradisional, seperti perayaan Idul Fitri dan Tahun Baru Imlek, juga menunjukkan harmoni antarbudaya. Masyarakat di kota ini saling menghormati tradisi satu sama lain, menciptakan suasana toleransi yang kuat.
Pesona Budaya dan Tradisi
Banjarmasin, sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki beragam tradisi adat dan budaya yang kaya. Berikut adalah penjelasan beberapa tradisi dan budaya yang khas di daerah ini:
1. Upacara Adat: Berbagai upacara, seperti Khatam Al-Qur’an dan Malam Seribu Bulan, menunjukkan pengaruh agama dan tradisi lokal.
2. Kesenian: Tarian tradisional seperti Tari Baksa Kembang dan seni teater seperti Wayang Kulit menjadi bagian integral dari perayaan dan acara adat.
3. Kuliner: Banjarmasin terkenal dengan hidangan khas seperti Soto Banjar dan Ketupat Kandangan, yang menjadi bagian dari identitas kuliner daerah.
Wisata Alam dan Budaya
Banjarmasin adalah kota yang kaya akan sejarah dan budaya, dengan daya tarik utama dari sungai-sungai yang membelahnya. Dengan tradisi yang kaya dan keragaman masyarakat, kota ini memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap pengunjung. Menjelajahi Kota Seribu Sungai berarti merasakan keindahan alam, menikmati kuliner khas, dan menghargai warisan budaya yang telah ada sejak lama. Kota ini menjadi sesuai tujuan wisata ia menawarkan cerita hidup yang mendalam dan tak akan dilupakan.
Pasar Terapung
Satu diantara daya pikat utama Banjarmasin adalah pasar terapung yang dilangsungkan di Sungai Martapura. Setiap petang, pedagang memberikan sejenis produk dari perahu, mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga makanan daerah. Kondisinya yang banyak dikunjungi dan terhubung antara penjual dan pembeli mempunyai cerita yang mendalam.
Sungai Martapura
Sungai Martapura memiliki panjang sekitar 40 kilometer, sungai ini mengalir melalui pusat kota dan menjadi jalur vital bagi perdagangan dan transportasi. Masyarakatnya sangat bergantung pada sungai ini untuk berbagai aktivitas sehari-hari, mulai dari mencari nafkah hingga melakukan transaksi. Sungai Martapura juga memiliki keindahan alam yang memukau, dikelilingi oleh pemandangan hijau dan kehidupan kota yang dinamis. Keberadaan sungai ini memiliki karakter yang unik, di mana air menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Masjid Sultan Suriansyah
Masjid bersejarah ini merupakan simbol kebanggaan masyarakat Banjarmasin. Dengan desain yang megah dan suasana yang tenang, masjid ini menjadi tempat beribadah sekaligus destinasi wisata.
Taman Siring Menara Pandang
Taman Siring Menara Pandang adalah salah satu destinasi wisata terkenal di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Berlokasi di tepi Sungai Martapura, taman ini menyajikan pemandangan yang menakjubkan dan suasana yang damai, menjadikannya tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati keindahan alam.
Sejarah Banjarmasin mencerminkan perjalanan panjang yang penuh liku, dari kerajaan yang megah hingga masa penjajahan, dan akhirnya menjadi kota yang kaya akan budaya dan tradisi. Sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, tidak hanya dikenal karena sejarahnya, tetapi juga sebagai pusat pertemuan berbagai budaya yang menjadikannya unik di Indonesia.
Baca Juga: Armada Menggugah Kenangan Melalui Lirik yang Mendalam