Pekalongan adalah salah satu kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia dan merupakan pelabuhan terpenting di Jawa. Kota ini dijuluki dan terkenal sebagai kota batik, dan juga kota yang menjadi bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO. Kota ini letaknya berbatas dengan Laut Jawa di Utara, dan berjarak sekitar 417 km di sebelah barat dari Surabaya. Pekalongan sangat juga terkenal dengan batik nya, karena mempunyai motif yang khas yang bervariasi. Di pertengahan tahun 2003, diperkirakan penduduk di kota Pekalongan mencapai 317.535 jiwa dan kepadatan 6.983 jiwa/km.
Kota ini memakai lambang dengan gaya Belanda, dan pada perisai nya terlukis tiga ikan di dalam jaring. Hal ini menyatakan bahwa kota ini menjadi pusat penangkapan ikan utama di provinsi Jawa Tengah bagian utara. Lambang yang dipakai sudah ditetapkan berdasarkan, Peraturan Daerah Kota Besar Pekalongan di tanggal 29 Januari 1957. Lambang ini adalah perisai bermahkota benteng 5 menara, pada perisai utama juga ditemukan canting bidang kuning emas(Or), 3 ikan pada bidang biru(Azure). Di kota ini mempunyai jenis tanah dengan warna kelabu, untuk jarak dari Utara ke Selatan kurang lebih 9 km dan dari Barat ke Timur sekitar kurang lebih 7 km.
SEJARAH TENTANG KOTA PEKALONGAN
Nama kota Pekalongan dikutip dari bahasa Jawa Along yang berarti dapat banyak, serta pada bagian bawah lambang kota ini tertulis Pek-along-an. Perihal ini berdasarkan keputusan DPRD Kota Besar Pekalongan di tahun 1957, dan juga Lembaran Daerah Swantara Tingkat I Jawa Tengah. Untuk nama Pekalongan memiliki arti pendapatan atau pada bahasa Jawa, Krama atau bisa disebut dengan Pangangsalan. Pada abad ke-19 kaum dalam kaum liberal Belanda timbul pendapat etis, serta dikenal juga dengan politik etis. Di tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda, menyerahkan kekuasaannya kepada tentara Jepang dan mereka menghapus dewan daerah. Dan dalam kabupaten serta kota madya, hanya meneruskan pemerintahan demokrasi.
Berdasarkan yudisir formal kota ini terbentuk menurut, Undang Undang No 16 Tahun 1950. Sedangkan pada tanggal 15 Agustus di tahun yang sama tentang, terbentuknya Wilayah Kota Besar. Termasuk pada Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah itu timbul Undang Undang No 18 Tahun 1965, terhadap Pokok Pemerintahan Daerah dan karena itu nama kota ini berubah menjadi Kotamadya Dati II Pekalongan. Munculnya PP No 21 Tahun 1988 yang mengubah luas wilayah kota ini dari, 1.755 Ha menjadi 4.465,24 Ha dengan 4 kecamatan, 22 desa, 24 kelurahan. Kemudian muncul PP No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang mengganti nama nya menjadi Kota Pekalongan.
BEBERAPA FAKTA UNIK TENTANG BATIK DI KOTA INI
Terkenal karena batiknya yang tersedia dalam berbagai variasi, dan juga fakta uniknya. Pekalongan tersorot dengan kota penghasil batik terbaik, dan berkualitas serta motif yang indah. Berikut beberapa fakta unik tentang batik di kota ini.
Mencerminkan Pengaruh Dari Kesultanan Cirebon
Sekitar pada abad ke-15 seluruh pulau Jawa termasuk juga kota Pekalongan, berada di bawah kekuasaan Kesultanan Cirebon. Dan karena itu, seni juga budaya yang sangat dipengaruhi oleh Kesultanan Cirebon. Tergolong juga dengan pola batik kota ini, yang mempunyai berbagai hias yang termotivasi dari Kesultanan Cirebon ini. Motif yang terukir pada batik ini, menyerupai hiasan keramik dari Tiongkok. Khas ini juga memberi hiasan dinding, dan juga lantai makam makan Sultan Cirebon.
Memiliki Pengaruh Kerajaan Mataram
Tidak hanya Cirebon, tetapi Kerajaan Mataram juga pernah berkuasa di Pekalongan. Di saat Perang Diponegoro, para keluarga keraton tidak punya pilihan selain pergi dari keraton tersebut tertuju ke bagian barat dan timur. Banyak penyebaran yang mereka lakukan di dua bagian ini, dan akhirnya karena hal ini mengajak batik asli dari Pekalongan. Berbagai motif yang muncul merupakan, perpaduan dari batik Solo dan juga Pekalongan. Secara tidak langsung, kedua motif batik ini hampir mirip tetapi jika dilihat lebih jelas. Tetapi batik Pekalongan memiliki corak lebih bebas, dari pada batik Solo.
Mendapat Pengaruh Dari Luar Negeri
Bukan hanya mendapat pengaruh dari dalam negeri, tetapi untuk batik khas Pekalongan ini juga memiliki pengaruh dari luar negeri. Sebabnya karena banyak perdagangan, membuat penduduk lebih sering berkomunikasi dengan orang luar. Berbagai jenis batik termotivasi dari negara India, China, dan juga Arab. Banyak jenis motif dari luar yang mempengaruhi kota Pekalongan, untuk batik Jlamprang merupakan dampak pengaruh dari India dan Arab, batik Encim dari Tiongkok, ada juga batik Pagi Sore dari Belanda.
Jenis Batik Jlamprang Pengaruh Dari India Dan Arab
Untuk jenis batik yang satu ini, adalah salah satu batik yang paling banyak diminati dari jenis batik lainnya. Jenis batik ini merupakan pengaruh dari India dan juga Arab, dengan motif mahkluk hidup. Motif pada batik ini berupa manusia, binatang, dan juga tumbuhan.
Terkenal Dengan Varian Warna Yang Beragam
Ciri khas batik Pekalongan yang paling menonjol, adalah warnanya yang beragam. Dengan jenis hiasan yang natural, dan juga dibuat dengan warna yang memiliki daya tarik. Dalam satu helai batik ini, dapat dijumpai 8 warna dengan kombinasi yang sesuai dengan situasi.
TEMPAT WISATA DI PEKALONGAN YANG MEMILIKI PEMANDANGAN INDAH
1. Curug Tirta Muncar
Suasana air terjun yang satu ini bisa kalian coba kunjungi, saat kalian berada di kota Pekalongan namanya Curug Muncar. Curug letaknya berada di lereng Gunung Rogojembangan, dengan ketinggian mencapai 1.249 mdpl. Perjalanan menuju curug ini sangat mudah, dan situasi jalannya juga cukup baik. Waktu yang diperlukan untuk sampai di tempa ini, sekitar 2 jam dari kota Pekalongan. Selama kalian berada di air terjun ini, maka akan melihat pemandangan yang sangat indah. Di sekitar curug juga tersedia beberapa fasilitas, yaitu camping ground, pendopo, dan tempat bermain.
2. Black Canyon
Black Canyon juga termasuk tempat wisata yang populer di Pekalongan, dan memberi kesan angker pada sungai yang mengalir ini. Jernih nya air sungai ini, mampu menarik perhatian banyak wisatawan dan sering bermain air di sungai ini. Suasana sekitar sungai semakin indah, dengan dinding dari bebatuan berwarna hitam pekat menawarkan ketenangan bagi pengunjung.
3. Pantai Wonokerto
Selanjutnya tempat wisata yang tak kalah menawan, yaitu Pantai Wonokerto yang berada di Desa Wiradesa, kabupaten Pekalongan. Untuk sampai ke tempat ini membutuhkan waktu 30 menit, dari kota Pekalongan. Para wisatawan yang datang ke pantai ini, akan melihat pesona nya yang indah dengan barisan pohon cemara. Banyak pengunjung yang berfoto di sekitar pohon cemara ini.
REKOMENDASI YANG MENJUAL KULINER KHAS PEKALONGAN YANG HARUS DICICIPI SAAT KALIAN BERKUNJUNG KE KOTA BATIK INI
- Soto Tauto Bang Dul
- Nasi Megono Pak Bon
- Warung Pindang Tetel Bu Ning
- Garang Asem H. Masduki
- Nasi Uwet Haji Zarkasi
- Sapitan Pekalongan Bu Asliyah Daryono
- Sate Kuah Klenteng Pak No
- Kluban Botok Jeng Yati
- Apem Kesesi Mak Menis
- Ogak Jahe Toko Idjo
Di kota ini juga terdapat beberapa tradisi dan budaya yang unik, salah satunya budaya Sadranan dilakukan sebagai ucapan syukur para nelayan atas hasil yang mereka dapat. Kebiasaan ini dilakukan setiap tahunnya, dan hasil tangkapan mereka dibagikan kepada masyarakat lainnya. Selain itu ada tradisi Syawalan yang sudah berlaku sejak lama, dan dilaksanakan pada hari ke-7 setelah lebaran Idul Fitri. Yang menjadi ciri khas nya adalah, kue lopis besar untuk merayakan tradisi ini. Tidak hanya ini, mereka juga menerbangkan balon udara besar serta ribuan balon lainnya.
Baca Juga : Pachypodium Namaquanum Pohon Botol Yang Menyimpan Rahasia Alam